Judul: Berbagi Info Seputar Perahu Terdampar, Bule dan Sebuah Senja di Senggigi Full Update Terbaru
link: Perahu Terdampar, Bule dan Sebuah Senja di Senggigi
Artikel Terbaru Perahu Terdampar, Bule dan Sebuah Senja di Senggigi Update Terlengkap 2017
![]() |
Perahu terdampar - Photo by Bai Ruindra |
Lelah mendaki Rinjani di Sembalun terbayar sudah ketika menatap pantai Senggigi yang ramai dan panas. Saya berdiri di antara banyak langkah dan pandangan lain. Proses matahari terbenam di mana-mana tetaplah sama. Namun sebuah senja selalu menghadirkan rindu terparah. Jika ditanya rindu untuk siapa? Saya tidak tahu. Rindu saja.
Matahari sedang mengayuh dayungnya lebih kencang. Sebentar lagi hari akan gelap. Keramaian semakin terasa di pantai terdekat dengan kota Mataram ini. Saya mengarahkan kamera smartphone ke segala sisi.
Ada perahu terdampar dan bule berjemur dengan kancut!
Sesuatu yang tidak wajar karena saya orang Aceh. Kok Aceh dijadikan kambinghitam? Kenyataannya memang demikian. Di umur yang tak lagi muda, baru kali ini saya melihat orang-orang begitu bebas hanya mengenakan underwaredi bibir pantai. Berbaur dengan orang-orang seperti kami yang bersegaram lengkap. Mereka – bule itu – santai dan nyaman saja membaca buku di tengah hari yang panas. Mereka juga bercengkrama dengan pasangannya, dengan anak-anaknya, dengan kamera yang membidik ke sana-kemari. Alangkah indahnya hidup di sini untuk saya yang perawan. Mata saya melotot namun tak terarah lagi ke pemandangan bule berjemur karena orang-orang di sekitar menganggapnya hal yang wajar. Tentu saya mempunyai malu untuk itu. Apabila bule-bule itu berjemur dengan cara yang sama di pantai Aceh, tak lama kemudian mereka akan ditegur dan paling parah akan diboyong polisi syariat Islam menuju tempat khusus untuk diberikan arahan.
![]() |
Bule sedang berjemur menanti sunset - Photo by Bai Ruindra |
Di pantai ini, para bule dan wisatawan lokal bergerilya dengan glamornya. Padahal di lembah Sembalun, di kaki Gunung Rinjani, Islam sangat kental sekali. Saya berani menjamin keislaman mereka di sana bisa melebihi kadar Islam orang Aceh. Contohnya saja, di desa Sembalun kebanyakan wanitanya menggunakan penutup wajah (cadar) dan itu sangat tumpang tindih begitu saya merayap ke Mataram yang telah moderat.
Lombok dan Aceh sangat jauh berbeda walaupun sama-sama memiliki pemahaman Islam yang kuat!
Apa yang menarik bagi saya? Aceh dikenal dengan kekentalan Islam. Lombok juga demikian. Namun di Aceh semua wanita mengenakan jilbab karena hukum Islam telah menuntut demikian. Di Lombok kehidupan mereka masih sama dengan kehidupan di kota lain, belum ada aturan untuk menjalankan Islam secara keseluruhan. Jika Aceh digelari Serambi Mekkah, Lombok diberi gelar Negeri Seribu Masjid. Di mana-mana masjid. Jalan beberapa langkah ada masjid lagi.
Saya melepas pandangan ke perahu-perahu terdampar. Saya ambil gambar perahu-perahu tanpa nelayan yang diparkir sembarangan. Perahu-perahu di Senggigi tak lain adalah milik pelaut yang terparkir tanpa nahkoda. Perahu-perahu ini juga menjadi tempat para wisatawan mengabadikan foto. Perahu-perahu ini menyimpan banyak harapan, banyak kenangan, dan banyak rejeki bagi pemiliknya.
![]() |
Langkah pulang - Photo by Bai Ruindra |
Senja selalu menepati janji tepat pada waktunya. Orang-orang mulai berkerumun ke bibir pantai. Momen paling indah adalah saat matahari terbenam. Bidikan kamera terlihat di mana-mana. Saya ikut ambil bagian dari fenomena alam tersebut. Kamera smartphone saya menangkap langkah gagah seorang lelaki di bawah matahari yang mulai terbenam ke langit Bali. Langkahnya penuh harapan, itu sudah pasti. Langkah saya pun semestinya lebih lebar dari orang itu. Di mana kesempatan tak pernah datang kedua kali. Begitu pun langkah saya di Senggigi. Tidak ada yang menjamin bahwa kehidupan saya akan terulang kembali di sini!
Baca Juga Begini Tipe Wanita yang Mencampakkan Harga Diri Pria
Itulah sedikit Artikel Perahu Terdampar, Bule dan Sebuah Senja di Senggigi terbaru dari kami
Semoga artikel Perahu Terdampar, Bule dan Sebuah Senja di Senggigi yang saya posting kali ini, bisa memberi informasi untuk anda semua yang menyukai Cyber Pekok. jangan lupa baca juga artikel-artikel lain dari kami.
Terima kasih Anda baru saja membaca Perahu Terdampar, Bule dan Sebuah Senja di Senggigi